Blogger Templates

Tuesday, April 12, 2011

JANJI BERTEMU DI SURGA



Sadarkah kita bahwa zaman sekarang
benar-benar telah membunuh akhlak
kita.sehingga banyak sekali tindakan
tanpa kesusilaan apalagi
kesopanan.Dapat dilihat kejadian
antara laki2 & perempuan yang tidak
sungkan sungkan saling tukar menukar
harga diri.hiiiiiiiiiiii ‘a’u
dzubillahimindzalik….Semoga Allah
menjauhkan dan melindungi aku,kita hal
yang demikian itu.
di bawah ada sedikit kisah teladan
yang aku kutip dari sebuah
baca’an…semoga bermanfa’at….dan
bisa di ambil hikmahnya….
Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil
dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin
Amr An-Nakha’i, ia berkata: ”Adalah
di Kufah terdapat pemuda tampan, dia
kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu
saat dia mampir berkunjung ke kampung
dari Bani Na-Nakha’. Dia melihat
seorang wanita cantik dari mereka
sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran.
Dan ternyata, si wanita cantik ini pun
begitu juga padanya. Karena sudah
jatuh cinta, akhirnya pemuda itu
mengutus seseorang melamarnya dari
ayahnya. Tetapi si ayah mengabarkan
bahwa putrinya telah dijodohkan dengan
sepupunya. Walau demikian, cinta
keduanya tak bisa padam bahkan semakin
berkobar.
Si wanita -akhirnya- mengirim pesan
lewat seorang untuk si pemuda,
bunyinya, ‘Aku telah tahu betapa besar
cintamu kepadaku, dan betapa besar
pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu
setuju, aku akan mengunjungimu atau
aku akan mempermudah jalan bagimu
untuk datang menemuiku di rumahku’.
Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang
suruhannya, ‘Aku tidak setuju dengan
dua alternatif itu:
”Sesungguhnya aku merasa takut bila
aku berbuat maksiat pada Rabbku akan
adzab yang akan menimpaku pada hari
yang besar.” (Yunus: 15)
Aku takut pada api yang tidak pernah
mengecil nyalanya dan tidak pernah
padam kobarannya.’
Ketika disampaikan pesan tadi kepada
si wanita, dia berkata: ”Walau
demikian, rupanya dia masih takut
kepada Allah? Demi Allah, tak ada
seseorang yang lebih berhak untuk
bertakwa kepada Allah dari orang lain.
Semua hamba sama-sama berhak untuk
itu.” Kemudian dia meninggalkan
urusan dunia dan menyingkirkan
perbuatan-perbuatan buruknya serta
mulai beribadah mendekatkan diri
kepada Allah. Akan tetapi, dia masih
menyimpan perasaan cinta dan rindu
kepada sang pemuda. Tubuhnya mulai
kurus dan kurus menahan perasaan
rindunya, sampai akhirnya dia
meninggal dunia karenanya. Dan si
pemuda itu seringkali berziarah ke
kuburannya, dia menangis dan
mendo’akannya. Suatu waktu dia
tertidur di atas kuburannya. Dia
bermimpi berjumpa dengan kekasihnya
dengan penampilan yang sangat baik.
Dalam mimpi dia sempat
bertanya: ”Bagaimana keadaanmu? Dan
apa yang kau dapatkan setelah
meninggal?”
Dia menjawab: ”Sebaik-baik cinta -
wahai orang yang bertanya – adalah
cintamu. Sebuah cinta yang dapat
menggiring menuju kebaikan”.
Pemuda itu bertanya: ”Jika demikian,
kemanakah kau menuju?”
Dia jawab: ”Aku sekarang menuju pada
kenikmatan dan kehidupan yang tak
berakhir. Di Surga kekekalan yang
dapat kumiliki dan tidak akan pernah
rusak.”
Pemuda itu berkata: ”Aku harap kau
selalu ingat padaku di sana, sebab aku
di sini juga tidak melupakanmu.” Dia
jawab: ”Demi Allah, aku juga tidak
melupakanmu. Dan aku minta kepada
Tuhanku dan Tuhanmu (Allah subhanahu
wa ta’ala) agar kita nanti bisa
dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam
hal ini dengan kesungguhanmu dalam
ibadah.”
Si Pemuda bertanya: ”Kapan aku bisa
melihatmu?” Jawab si wanita: ”Tak
lama lagi kau akan datang melihat
kami.” Tujuh hari setelah mimpi itu
berlalu, si pemuda dipanggil oleh
Allah menuju kehadirat-Nya, meninggal
dunia.

No comments:

Post a Comment